Arti nama Gundik diambil dari sejarah ada yang mengartikan istri simpanan tetapi dari itu gundik diambil dari dulu ada seseorang yang bertapa dan musnah serta timbul sebuah gundukan rayap yang disebut gundik.
Babat desa erat sekali dengan babat sebuah kabupaten, dengan kerajaan dan negeri. Untuk itu, dalam menulis babat desa khususnya desa Gundik bisa melihat peninggalan - peninggalan lama yang masih ada dan juga diperoleh dari cerita orang terdahulu. Apalagi desa Gundik ada tertulis dan ada makamnya sebagai pimpinan pada masa Diponegoro ada seorang palang desa yang membawahi 7 desa bersebelahan, sesuai cerita pada masa penjajahan Belanda pada saat pemberontakan Pangeran Diponegoro tiga orang pengikutanya sesinglon yang pertama Cokrokusumo sesinglon nama Bedrex Cokronegoro sesinglon Seglondoh dan Honggoniti sesinglon mbah Bawok akhirnya yang terakhir mbah Bawok yang diabadikan menjadi nama Gundik karena mbah Bawok musnah dan disitulah timbul gundukan rayap yang sampai sekarang masih bisa dibuktikan.
Profil desa Gundik :
- Luas wilayah desa Gundik 168,242 ha dengan luas pemukiman 11,431 ha/m2
- Persawahan 94 ha
- Perkebunan 0,420 ha
- Perkantoran 0, 140 ha
- Sawah irigasi 94 ha
- Tegal 23,43 ha, bengkok 10,8 ha
- Jalan 6000 m
- Tingkat kemiskinan : jumlah penduduk miskin 245 orang dengan KK miskin 94
- Jarak desa Gundik dari kecamatan Slahung sekitar 7 km, jarak dari kabupaten Ponorogo sekitar 17 km dan jarak dari provinsi sekitar 215 km
- Penduduk desa Gundik tahun 2014 berjumlah 2.149 orang, laki-laki berjumlah 1.013 orang dan perempuan berjumlah 1.136 orang